Sabtu, 13 Februari 2016

Handout Psykologi Sosial Objek dan Metode Penelitian dalam Psykolgo Sosial

Handout Psykologi Sosial
Objek dan Metode Penelitian dalam Psykolgo Sosial


 Objek

Untuk mendefenisikan suatu ilmu pengetahuan perlu kita rumuskan objek-objek pelajaran dan penyelidikan. Ketika menunjukan objek pelajaran nya dapatlah kita beda-bedakan dua macam objek, yaitu objek material dan objek formal dari ilmu penegtahuan tersebut
Ø  Objek Material meliputi fakta-fakta, gejala-gejala, atau pokok-pokok yang nyata depelajari dan diselidiki oleh ilmu pengetahuan itu. Objek material dari psykologi sosial ialah gejala-gejala sosial. Ilmu pengetahuan ternyata belum mampuh untuk membedakan objek material ilmu yang satu dengan yang lain. Contoh : objek material dari sosiologi adalah gejala-gejala sosial, objek material dari ilmu hukum juga gejala-gejala sosial, begitu juga objek formal ilmu ekonomi sosial dan ilmu sosial lainnya.
Jadi jelaslah bahwa kita tidak dapat mendefenisikan sebuah ilmu apabila kita hanya menunjukan kepada objek materilnya saja. Hal yang mampuh untuk membedakan ilmu yang satu dengan ilmu yang lain ialah objek formalnya. Objek formal tentu hanya dipunyai oleh beberapa ilmupengetahuan.
Ø  Objek formal satu ilmu justru ditujukan oleh rumusan dan defenisi ilmu pengetahuan tersebut. Rumusan atau objek formal dari ilmu psykologi sisial adalah sebagai berikut:
1.      Pengalaman dan tingkah laku idividu manusia dalam hubunganya dengan situasi-situasi perangsang sosial (Sherif dan Sherif, An outline of sosial psykologi)
2.      Segi-segi psykologi dari tingkah laku manusia yang dipengaruhi oleh interaksi sosial (Roueck and Waren, Sosiologi)
3.      Gejala psikis dan cara manusia berlaku seperti yang ditimbulkan atau dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dengan manusia (KPPK No.73, Ilmu jiwa sosial)
4.      Tingkah laku idividu manusia dalam kelompok khususnya dan dalam lingkungan sosiokultural pada umumnya( W. Toman, Enfuehrung in die moderne psykologie)
Dari rumusan-rumusan diatas menjadi pegangan dalm mentukan objek formal psykologi sosial. Menurut Dr. W.A. Gerungan, dalam bukunya psykologi sosial, 1991 : 44) secara lengkap merumuskan objek formal dari psykologi sosial yang bunyinya sebagai berikut : “Ilmu jiwa sosial adalah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari dan meyelidiki : pengalaman dan tingkahlaku individu manisia seperti yang dipengaruhi atau ditimbulkan oleh situasi-situasi sosial”.

Metode penelitian psykologi sosial
Psykologi sosial, selain menggumakan metode-metode psykologi, juga menggunakan metode-metode sosialogi tertentu. Dibawa ini metode-metode yang biasanya digunakan dalam penelitian sosial sebagai  berikut :
Ø  1. Metode Eksperimen
Wilhelm Wund, yang pertama kali dan mendasarkan metode ini untuk psykologi secara ilmiah, menetapkan beberapa syarat oleh eksperimen psykologi:
a.       Kita harus dapat menentukan dengan tepat waktu terrjadi gejalah yang kita selidiki
b.      Kita harus dapat mengikuti berlangsungnya gejala yang kita ingin selidiki dari mulanya sampai pada akhirnya, dan kita harus mengamati dengan perhatian yang khusus.
c.       Tips-tips observasi (penamatan) harus kita dapat mengulangi dalam keadaan-keadaan yang sama
d.      Kita harus dapat mengubah-ubah dengan sengaja syarat-syarat keadaan eksperimen
Maksud metode eksperimen itu memanglah untuk menimbulkan dengan sengaja satu gejala guna dpat meneliti berlangsungnya dengan persiapan yang cukup dan perhatia yang khusus. Syarat-syarat a dan b kiranya diadakan guna memenuhi maksud ekperimen tersebut diatas. Hal-hal yang diamati itu hendaknya dicatat denganjelas supaya tiap-tiap orang dapat membacanya, sehingga dapat dikontrol. Syarat c diadakan supaya eksperimen itu dapt diulangi oleh orang lain yang hendak mengecek apa yang terjadi dalam eksperimen itu. Syarat-syarat objektifitas eksperimen tersebut.
            Syarat d diadaka supaya, dengan mengubah sysrat ekperimen, dapat kita periksa perubahan-perubahan syarat mana yang mempengaruhi jalan dan hasil eksperimen itu. Dengan demikian dapat kita peroleh keterangan yang lebih mendalam mengenai satu gejala serat faktor-faktor yang mempengaruhinya dan wujud faktor-faktor tersebut. Metode tes dalam psykologi sebenarnaya termaksut dalam metode eksperimen.
Ø  2. Metode Survei
Metode ini merupaka metode dimana penyelidik mengumpuklan keterangan-keterangan seluas-luasnya mengenai kelompok tertentu yang ingin ia selidiki. Biasanya survei itu diadakan dengan enggunakan wawancara, obsevasi, dan angket/kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan keterangan-keteranga/data.
            Survei biasanya meliputi orang banyak. Penting sekali bahwa penyelidik memiliki kelompok kecil yang merupakan satu sampel yang representatif dari pada kelompok besar yang diselidikinya. Sesudah memiliki sampel yang representatif itu, peneliti melaksanakan sueveinyaterhadap kelompok orang yang termaksud sampel tadi (yang terbatas jumlahnya). Tetapi hasil penelitian itu lalu dapat dianggap sebagai hasil yang diperoleh dari kelompok yang lebih besar dan lebih luas yang ingin ia selidiki pada mula-mulanya. Hal ini berarti bahwa sejumlah orang yang terpilih itu mewakili semua golongan, keadaan, dan sifan yang terdapat pada kelompok yang besar dan luas tadi. Mengenai cara-cara memilih sampel ini sehingga meripakan cuplikan yang betul-betul mewakili keseluruhannya, dapat dipelajari daril ilmu statistik.
Ø  3. Metode Diagnostik-Psikis
Dalam mengumpulkan keterangan-keterangan empiris mengenai objek objek penelitian psykologi yang dapat menggambarkan segi-segi psykologi dengan lebih mendalam untuk memperoleh keterangan mengenai pendapat-pendapat orang, cukuplah dirumuskan daftar pertanyaan (angket) yang lalu disebarkan dengan permintaan supaya pertanyaan-pertanyaan itu dijawab dengan sejujur-jujurnya. Tetiapi untuk memperoleh keteranga yang lebih mendalam mengenai sikap perasaan dan kecenderungan-kecenderungan pribadi orang, maka perlu juga membuat apa yang disebut dengan skala-skala siakap (attitude-scales) yang pembuatannya sendiri telah berdasarkan sebuah penelitian.
Selain bermacam-macam skala sikap, psykologi sosaial juga menggunaka tes-tes kepribadian, yaitu tes-tes proyeksi sperti tes Rorshach, Zulliger, Thematic Appercepton tes, dan tes psykologi lainnya yang dapat dipergunakan oleh sarjana psykologi keluaran fakultas psykologi.
Ø  4. Metode Sosiometri
Metode ini, yang di temukan oleh Moreno, merupakan metode baru dikalangan ilmu sosial, dan bermaksud untuk meneliti intra-group-relatons atau salin berhubungan antara anggota kelompok didalam satu kelompok.
Untuk meperoleh keterangan mengenai saling hubungan antar anggota kelompok itu, diajukan sebuah daftar pertanyaan kepada semua anggota kelompok itu yang ingin diselidiki,misalnya sebuah kelas di sekolah. Daftar pertanyaan itu merupakan ajakan untuk menentukan sikap anggota kelompok terhadap anggota kelokpok lainya, yang ia kenal. Ia, misalnya, diajak unutk memilih antara kawannya sekelompok kelas, kawan yang palin cakap sebagai pemimpin kelompok, atau kawan yang cocok sebagai kawan sekerja, dan lain-lain,bergantung kepada sifat-sifat yang ingin kita selidiki dengan metode ini.
Pertanyaan untuk memilih kawan sekelokpok yang mempunayai sifat-sifat tertentu itu dapat juga  berlaku bagi pilihan lebih dari satu orang, begantung kepada tujuan penelitian itu. Misalnya peryanyaan itu sebagai berikut : “pilihlah tiga orang kawan sekelompok yang menurut pendapat saudara adalah orang yang cocock sebagi kawan sekerja (kawasan untuk kerja sama). Yang paling cocok hendaknya disebutkan pertama”, dan sebagainya.
Tentulah metode sosisometris bukanlah merupakan metode yang mutlak, tetapi seperti juga metode lainnya, mempunya batas dalam menunjukan keadaan-keadaan yang sebenarnya. Begitu pula metode sosiometrsis hanya memberi gambaran mengenai situasi saling hubungan anatara anggota kelompok pada saat itu saja. Belum tentu gambaran interaksi itu masih tetap demikian sesudah beberapa bulan kedepan. Jadi perlu ada pengecekan keambali.
Ø  5. Metode Sosiograam
Berdasrkan jawaban-jawaban tiap kelompok dapatlah dibuat sebuah soisogram yang memperlihatkan dengan jelas letak saling hubungan antara amggota kelompok sesuai dengan perntara sosial yang mereka pegang didalam interaksi dalam kelompok itu. Sosisogram merupakan hasil penelitian sosiometri, dan dengan menganalisis sebuah sismogram itu daptlah kita ambil bemacam-macam kesimpulan mengenai saling hunbungan antara anggaota kelompok yang diteliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar