Fungsi Filsafat Dalam Kehidupan
"for everyone"
Fungsi Filsafat Dalam Kehidupan
Untuk apa orang belajar filsafat?
Pertanyaan semacam ini sering dilontarkan kepada para pembelajar filsafat,
karena merka melihat bahwa secara material, filsafat tidak memiliki sumbangsih.
Menurut saya, kunci peradaban bermula dari filsafat yang berawal dari
pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai kehidupan. Namun, pembahasan kali ini
berbicara perihal beberapa catatan pokok fungsi filsafat yang saya bagi menjadi
dua: fungsi filsafat pada umumnya, dan fungsi filsafat dalam kehidupan
intelektual bangsa Indonesia
pada khususnya.
- Fungsi Filsafat
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa studi
filsafat semakin menjadikan orang mampu untuk menangani pertanyaan mendasar
manusia yang tidak terletak dalam wewenang metodis ilmu-ilmu khusus. Jadi
filsafat membantu untuk mendalami pertanyaan-pertanyaan asasi manusia tentang
realitas (filsafat teoritis) dan lingkup tanggung jawabnya (filsafat praktis).
Kemampuan itu dipelajarinya dari luar jalur secara sisitematik dan secara
historis.
Pertama secara sistematis. Artinya filsafat
menawarkan metode-metode mutakhir untuk menangani masalah-masalah mendalam
manusia, tentang hakikat kebenaran dan pengetahuan, baik biasa maupun ilmiah,
tentang tanggung jawab, dan keadilan dan sebagainya.
Jalur kedua melalui jalur sejarah filsafat.
Di situ orang belajar untuk mendalami, menanggapi, serta belajar dari
jawaban-jawaban yang sampai sekarang ditawarkan oleh para pemikir dan filosof
terkemuka terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Kemampuan ini memberikan
sekurang-kurangnya tiga kemampuan yang
memang sangat dibutuhkan oleh segenap orang yang dizaman sekarang harus atau
mau memberikan pengarahan, bimbingan, dan kepemimpinan spiritual dan
intelektual dalam masyarakat:
(1)
suatu penertian lebih mendalam tentang manusia dan dunia. Dengan
mempelajari pendekatan-pendekatan pokok terhadap pertanyaan-pertanyaan manusia
paling hakiki, serta mendalami jawaban-jawaban yang diberikan oleh
pemikir-pemikir besar umat manusia, wawasan dan pengertian kita sendiri
diperluas.
(2)
Kemampuan untuk menganalisis secara terbuka dan kritis
argumentasi-argumentasi, pendapat-pendapat, tuntutan-tuntutan, dan
legitimasi-legitimasi dari pelbagai ajaran agama, ideologi dan pandangan dunia.
Secara singkat, filsafat selalu juga merupakan kritik ideologi. Justru
kemampuan ini sangat diperlukan dewasa ini di mana kebudayaan merupakan pasaran
ide-ide dan ideologi-ideologi relegius dan politis yang mampu membujuk manusia
untuk mempercayakan diri secara buta kepada mereka. Dalam situasi ini sangat
diperlukan kemampuan untuk tidak sekedar menolak ideologi-ideologi secara
dogmatisdan dari luar, melainkan untuk menangggapi secara kritis dan argumentatif.
(3)
Pendasaran metodis dan wawasan
lebih mendalam serta kritis dalam menjalani studi-studi di ilmu-ilmu
khusus, termasuk teologi.
Dapat dikatakan bahwa filsafat sangat
diperlukan oleh profesi-profesi seperti pendidik, pengarang, dan penerbit, budayawan,
sosiolog, psikolog, ilmuwan politik, agamawan, termasuk kiayi, pendeta,
pastur,dan teolog.
2. Filsafat di Indonesia
Filsafat tidak hanya berguna pada umumnya,
melainkan mempunyai fungsi khusus dalam lingkungan sosial-budaya Indonesia. Ada beberapa filsafat
secara khusus dibangsa ini antaralain:
(1)
bangsa indonesia
terletak di tengah-tengah dinamika proses modernisasi yang meliputi banyak
bidang dan hanya hanya untuk sebagian dapat dikemudikan melalui kebijakan
pembangunan. Menghadapi tantangan modernisasi dengan perubahan dengan perubahan
pandangan hidup, nilai-niali, dan norma-norma. Filsafat dapat membantu untuk
mengambil sikap yang sekaligus terbuka dan kritis.
(2)
Filsafat merupakan sarana yang baik untuk menggali kembali kekayaan-
kebudayaan, tradisi-tradisi, dan filsafat indonesia
serta untuk mengaktualisasikannya bagi Indonesia modern yang sedang kita
bangun. filsafatlah yang paling sanggup untuk mendekati warisan rohani tidak
hanya secara museal dan verbalistik, melainkan evaluatif, kritis, dan
refleksif, sehingga kekayaan rohani rohani bangsa dapat menjadi modal dalam
pembentukan terus-menerus identitas modern bangsa Indonesia.
(3)
Sebagai kritik ideologi, filsafat membangun kesanggupan untuk mendeteksi
dan membuka kedok-kedok ideologis pelbagai bentuk ketidakadilan sosial dan
pelanggaran-pelanggaran terhadap martabat dan hak-hak asasi manusia yang masih
terjadi. Jadi filsafat membuat sanggup untuk tidak tertipu oleh slogan-slogan
ideologis, untuk melihat secara terbuka masalah-masalah masalh sosial secara
percaturan kekuasaan yang sedang berlangsung.
(4)
Filsafat merupakan dasar paling luas untuk berpartisipasi secara kritis
dalam kehidupan intelektual bangsa pada umumnya dan pada khususnya pada
lingkungan universitas-universitas dan lingkungan akademis.
(5)
Salah satu fungsi terpenting filsafat adalah bahwa ia menyediakan dasar
dan sarana sekaligus bagi diadakanya dialog daantara agama-agama yang ada di Indonesia pada
umumnya dan secara khusus dalam rangka kerja sama antar-agama dalam membangun
masyarakat adil-makmur berdasarkan pancasila. Jadi filsafat adalah dasar bagus
bagi dialog antar agama, karena argumentasinya mengacu pada manusia dan
rasionalitas pada umumnya, tidak terbatas pada pendekatan salah satu agama tertentu
itupun tanpa mengurangi pentingnya sikap beragama. Justru para agamawan
memerlukan filsafat supaya dapat berbicara satu sama laindan bersama-sama
memecahkan masalah-masalah nasional.
* tulisan di atas hanya sebuah analisa
terhadap pandangan orang pada umumnya yang menganggap bahwa orang yang belajar
filsafat hanyalah orang yang kurang kerjaan.
Tags: filsafat, budaya
Prev: Kebijakkan?
Next: SIAPA AKU; ada yang tahu tentang apa
yang terjadi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar